Dari Uji Petik hingga Podcast: Bawaslu Kabupaten Gorontalo Dorong Inovasi dalam Pengawasan
|
Limboto, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo - Bawaslu Kabupaten Gorontalo terus mendorong terobosan baru dalam pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). Melalui rapat yang dipimpin langsung oleh Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo, John Hendri Purba menekankan pentingnya pendekatan inovatif, dan mandiri dalam menghadapi berbagai tantangan pengawasan data pemilih berkelanjutan.
“Jangan hanya menunggu data. Kita bisa mulai dari sekitar kita, lingkungan tempat tinggal, RT, RW. Di situlah sebenarnya sumber validasi paling konkret,” tegas John dalam rapat internal Bawaslu Kabupaten Gorontalo, Senin (4/8/2025).
John menyampaikan bahwa tantangan dalam pengawasan PDPB tidak bisa dihadapi dengan pendekatan biasa. Minimnya data lengkap dari KPU, terutama terkait data by name by address, bukan alasan untuk menunda pelaksanaan tugas pengawasan.
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan dalam mendeteksi data pemilih yang dinamis, seperti pemilih pemula, pemilih pindah-masuk, dan anggota TNI/Polri. Salah satu fenomena yang juga mendapat sorotan adalah penduduk yang sudah memiliki akta kematian namun secara faktual masih hidup, atau sebaliknya. Menurut John, persoalan semacam ini membutuhkan kepekaan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
Oleh karena itu ia menegaskan pentingnya sikap kelembagaan yang preventif dan administratif. Bila hasil pengawasan menemukan ketidaksesuaian, maka langkah perbaikan harus tetap disarankan. Namun jika tidak ditindaklanjuti oleh pihak terkait, Bawaslu tetap mencatatnya sebagai bentuk pelaksanaan tugas sesuai prosedur.
"Tugas kita adalah menyarankan, bukan memaksa. Kalau tidak ada perbaikan, kita tetap catat. Itu bagian dari tanggung jawab administratif kita,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh jajaran untuk memanfaatkan media sosial dan podcast sebagai saluran informasi dan edukasi publik. Menurutnya, keterbatasan bukan halangan, melainkan pemicu lahirnya inovasi.
“Saat kita terbatas, justru di situ kreativitas diuji. Gunakan media sosial untuk menjangkau masyarakat, sampaikan edukasi secara ringan dan rutin,” tambahnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Gorontalo, Alexander Kaaba, menyatakan komitmen penuh untuk menindaklanjuti seluruh pesan yang disampaikan. Ia menegaskan bahwa fokus pengawasan akan diarahkan pada penertiban data tidak memenuhi syarat (TMS), khususnya yang berkaitan dengan pemilih yang telah meninggal dunia namun masih tercatat dalam daftar pemilih.
"Kami siap menindaklanjuti seluruh arahan, terutama dalam menyisir data TMS kategori meninggal dunia yang masih ditemukan di lapangan,” ujar Alex.
Penulis/Editor: Nugraha Adi Permana
Foto: Adi