Alex Kaaba: Pengawasan Pemilu Harus Adaptif dan Berbasis Inovasi Teknologi
|
Kabupaten Gorontalo, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Gorontalo - Ketua Bawaslu Kabupaten Gorontalo, Alexander Kaaba, menekankan pengawasan pemilu di era modern harus adaptif terhadap kondisi lokal serta memanfaatkan inovasi teknologi untuk memperkuat efektivitas pengawasan. Oleh karena itu, pengawasan partisipatif menjadi kebutuhan mendesak karena keterbatasan jumlah SDM Bawaslu dibandingkan luas wilayah pengawasan.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk memperkuat integritas pemilu, menjaga kedaulatan rakyat, dan memenuhi amanat regulasi,” ujarnya kepada peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) dalam Diskusi Daring, Sabtu (15/11/2025).
Ia memaparkan bahwa pengawasan partisipatif mencakup peran aktif masyarakat sipil, baik individu, kelompok, maupun organisasi non-pemerintah dalam mengamati, memantau, mencatat, dan melaporkan dugaan pelanggaran pada setiap tahapan pemilu.
“Bapak/ibu kalau tidak mau melapor, cukup jadi informan. Bawaslu tetap akan menindaklanjutinya sebagai informasi awal,” tambahnya.
Menurut Alex, pengawasan partisipatif memiliki beberapa fungsi strategis: memperkuat kapasitas pengawas pemilu, memperluas jangkauan pengawasan, serta meningkatkan kesadaran politik dan kepemiluan masyarakat.
Ia mencontohkan bahwa peserta P2P dapat berkontribusi pada berbagai tahapan, mulai dari pemutakhiran data pemilih, pencalonan, kampanye, hingga pemungutan dan penghitungan suara.
Lebih jauh, ia berharap peserta P2P dapat menjadi aktor penggerak di masyarakat untuk menolak berbagai bentuk pelanggaran pemilu seperti politik uang, ujaran kebencian, dan kampanye di luar jadwal.
Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Pendidikan, Pelatihan, Data dan Informasi ini menyebutkan bahwa pengawasan partisipatif merupakan kekuatan kolektif yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Di akhir pemaparannya, ia menegaskan bahwa pengembangan gerakan pengawasan harus adaptif terhadap kondisi lokal dan inovatif dalam pemanfaatan teknologi, sehingga mampu menjawab tantangan pemilu 2029 yang semakin kompleks.
Penulis/Editor: Nugraha Adi Permana
Foto: Adi